Rabu, 16 Oktober 2013

Karena Kita Bukan Sekedar Jago Kandang!

Yak, karena kita bukan sekedar jago kandang! tagline yang menarik bukan? bukan karena kami bosan, tapi karena kami butuh penopang ilmu selain ilmu kandang. 5 Oktober yang lalu, teman-teman HIMAPROTER melakukan study luar kandang yang kesekian kalinya, yeay!!it was so amazing to have such a good time with you guys wohooo.

ternyata, dunia ini (baca : peternakan) memang masih membutuhkan sumber daya yang mumpuni untuk memenuhi tugas dalam peningkatan kualitas nutrisi anak bangsa melalui protein hewani. beberapa konten acara disajikan mulai dari seminar (sayangnya, kita kuliah jadi ga sempet dateng di seminar tanggal 3), expo hal-hal tentang peternakan yang ga bakal kalian dapet di kuliah, seriously!
sekian rekam jejak Livestock Heroes kita, terima kasih untuk teman-teman yang berkontribusi untuk acara ini, terima kasih untuk semangat yang terus dibagi. So, untuk yang masih peduli dengan dunia peternakan, bersama HIMAPROTER  di tahun-tahun selanjutnya, kita bersama memahami dan membangun peternakan menjadi hal yang lebih aplikatif.

salam, Learning by Doing, The Next Indonesian Livestock Heroes!


HIMAPROTER : Festival Ayam Pelung Nasional 2013,Sebuah Upaya Bersama untuk Melestarikan Plasma Nutfah Indonesia



HIMAPROTER sebagai sebuah lembaga kemahasiswaan yang menaungi mahasiswa Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) menggelar sebuah acara dalam rangka memeringati Dies Natalis IPB ke-50. Acara ini merupakan salah satu bukti nyata pergerakan himpunan keprofesian sebagai media untuk menyalurkan dan mengaplikasikan ilmu yang terkait dengan bidang keahlian, khususnya mahasiswa bidang produksi dan mahasiswa Fakultas Peternakan secara umum. Festival Ayam Pelung Nasional 2013 merupakan festival kelima dari Festival Ayam Pelung Nasional yang merupakan sebuah acara tahunan yang digelar secara rutin setiap tahun. Namun, beberapa kendala sempat dihadapai sehingga acara ini tidak dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Tahun ini, bertepatan dengan Dies Natalis IPB ke-50 Festival Ayam Pelung Nasional kembali digelar.
Tepatnya di Lapangan IPB Baranangsiang Bogor, Minggu, 15 September 2013 acara diselenggarakan mulai pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 17.00. Tidak ada kendala yang berarti selama penyelenggaraan festival tersebut. Cuaca cerah sepanjang hari mendukung jalannya kontes yang digelar dengan 2  babak dan diikuti oleh 180 peserta yang datang dari seluruh wilayah Indonesia, terutama wilayah JABODETABEK. Besarnya jumlah peserta tidak lepas dari kerja sama yang dilakukan panitia dengan sebuah organisasi pecinta ayam pelung yang ada di sekitar wilayah Bogor. Himpunan Peternak Pecinta Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) sebagai pihak yang banyak membantu dalam terselenggaranya acara ini, memiliki andil besar khususnya sebagai pihak yang menilai peserta selama jalannya acara (tim juri) dan sebagai pihak yang memberikan kontribusi terkait teknis penyelenggaraan acara.
Acara ini merupakan sebuah rangkaian acara yang dilaksanakan selama dua hari pada minggu yang berbeda. Hari pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 September 2013 di Lapangan IPB Baranangsiang Bogor yaitu pelaksanaan lomba judging ayam pelung di salah satu stand pada IPB Expo. Acara ini diikuti oleh 30 mahasiswa IPB yang terdaftar sebagai peserta judging. Keseluruhan peserta yang mengikuti lomba judging kemudian dipilih menjadi 3 juara utama yang masing-masing medapatkan hadiah.
 Stand Ayam Pelung Hari Pertama @IPB Baranangsiang

 Suasana Kontes Judging Dihadiri oleh Ketua HIPPAPI BOGOR
Hari kedua, yang merupakan puncak acara Festival Ayam Pelung, terpilih 15 juara kategori suara, 3 juara kategori bobot badan, dan 3 juara kategori performance. Sementara itu, dipilih juga juara umum dari seluruh kategori yang dimenangkan oleh Ayam Mustika. Juara umum ini meraih sebuah piala bergilir yang telah digunakan pada tahun-tahun sebelumnya sebagai bentuk apresiasi bagi ayam terbaik yang terpilih sesuai dengan penilaian tim juri.
Ayam pelung merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi (Jawa Barat). Ayam Pelung jantan terkenal bahkan ke mancanegara dan bernilai ekonomi sangat tinggi sebagai tipe ayam penyanyi. Ayam pelung termasuk ke dalam ayam bukan ras (buras) atau ayam kampung yang keberadaannya hampir punah. Hal ini menjadi perhatian yang sangat besar dari pecinta dan penggemar ayam pelung untuk dapat melestarikan keberadaan ayam yang memiliki suara dengan nilai rupiah yang sangat tinggi ini. Oleh sebab itu, festival atau kontes sejenis penting dan dibutuhkan untuk digelar secara berkala. Selain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan plasma nutfah Indonesia, juga dapat membuka kesempatan peternak ayam pelung agar mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan teknik budidaya ayam pelung secara berkesinambungan sesuai dengan harapan peternak ayam pelung.