Kamis, 18 Februari 2016

Meat Curing


Salah satu proses pengolahan pada daging yang masih cukup dasar adalah meat curing. Apa itu meat curing ? Meat curing ialah proses pengaplikasian garam (nitrat dan nitrit) sebagai pencerah warna merah pada dagng, dan memberikan rasa yang berbeda pada produk akhir daging. Adanya meat curing dipercaya sudah diterapkan sebelum masehi yakni oleh bangsa Indian di wilayah Amerika. Pada saat itu produk daging yang dihasilka ialah daging asap yang diberi garam dengan konsentrasi tinggi dengan tujuan dapat menghasilkan daging dengan daya simpan yang lebih lama. Sedangkan penggunaan  nitit pada daging diterapkan sejak tahun 850 SM untuk menyajikan produk daging . Demikian juga bangsa Roma dan Yunani yang sudah menggunakan nitrit sejak masa yang lampau.

Kenapa sih produk daging ada yang ditambahkan garam ? Pada dasarnya daging merupakan salah satu produk yang mudah sekali rusak karena kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, terutama protein. Salah satu akibat dari kerusakan tersebut ialah adanya pertumbuhan mikroorganisme pada daging , baik oleh bakteri, yeast, dan mold. Curing pada daging dilakuka untuk meningkatkan kualitas warna merah pada daging yang di curing, selain itu juga mengawetkan produk daging. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa curing dilakukan dengan penambahan garam nitrat dan nitrit beserta bumbu-bumbu tambahan lainnya. Fungsi nitrat/nitrit sendiri ialahh memfiksasi warna merah daging,sebagai antimicrobial terutama pada bakteri Clostridium botulinum dan menstabilkan flavor daging. Sedangkan bumbu-bumbu yang ditambahkan berfungsi meningkatkan flavor (cita rasa) sehingga lebih disukai oleh konsumen. Beberapa bumbu juga bersifat anti- oksidan dan anti-mikrobial sehingga berperan mengawetkan juga. Adapun pada beberapa proses meat curing ada juga yang ditambahkan fosfat yang bersifat mengurangi kerutan pada daging selama proses curing berlangsung. 
Produk akhir daging yang dicuring membentuk pigmen nitrosimioglobin apabila tidak dimasak sebelum disajikan dan nitrosilhemokromoge bila daging olahan sudah dimasak. Dengan kelebihan nitrit yang dapat menciptakan warna merah pada daging dan sebagai anti oksidan, ternyata nitrit juga memiliki efek samping toksis yaitu methameoglobinemia yakni hemogoglobin yang mengalami perubahan kandungan ion di dalamnya yakni dari Fe2+ menjadi Fe3+ sehingga daya kemampuan mengikat oksigennya menjadi berkurang. Sehingga untuk menghindari hal ini terjadi maka kandungan methaglobin pada manusia tidak boleh lebih dari 2 %, aka tetapi jika kandungan methamoglobin menjadi 30-40% maka akan terjadigejala klinis terkait kekurangan  oksigen pada darah, yakni penderita menjadi pucat, biru, sesak nafas dan muntah.

sumber : http://www.farrofresh.co.nz/cured-aged-thinly-sliced-dry-cured-meats/

Nitrit juga dapat berikatan dengan amino atau amida serta  membentuk senyawa turunan nitrosamin yang bersifat toksik juga. Nitrosamin bersifat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker atau tumor padabermacam-macam organ, termasuk hati, ginjal, kandung kemih, paru-paru, lambung,saluran pernapasan, pankreas dan lain-lain.  
Untuk mencegah terbentuknya nitrosamin maka dianjurkan untuk menambahkan zat yangdapat menghambat proses tersebut misalnya asam askorbat. Penerapan di Amerika telah menganjurkan penambahan asam askorbat sebanyak 550 mg/kg dalam daging olahan.

Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722 tahun 1988, penggunaan nitrit maksimum pada daging olahan dan daging awetan yakni 125 μg/ml dan untuk korned kaleng 50μg/ml (Badan Standardisasi Nasional, 2001). Batas penggunaan nitrit dinegara-negara barat telah diturunkan dari 150 ppm menjadi 50 ppm saja karena sudah terbukti bahwa penambahan nitrit yang berlebihan jatau di atas kadar yang telah ditentukan dapat mengakibatkan gejala-gejala klinis yang berbahaya bagi kesehatan. 

DAFTAR PUSTAKA 

Ray K Frederick. Meat Curing. Oklahoma (US) : Oklahoma Cooperative Extension.
Wijaya Desy. 2011. Waspadai Zat Aditif Dalam Makananmu. Jogyakarta (ID) : Buku Biru.

Minggu, 09 Agustus 2015

HIMAPROTER - Profil Kepengurusan 2014-2015 & Dokumentasi Kegiatan



Thanks to : Ngakan Made D

Halal Bihalal Himparoter

Hai, Anak Kandang !
Ada berita terbaru dari Himaproter, kemarin Minggu, 9 Agustus 2015 baru saja mengadakan acara Halal Bihalal buat staf himpro angkatan 50. Acara ini didakan sehubungan dengan acara temu kangen staff himaproter sekaligus kegiatan bersih-bersih kandang terpadu, karena sudah cukup lama kandang ditinggal selama liburan Lebaran dan semesteran di dua bulan terakhir ini. 


Kandang-kandang yang dibersihkan terdiri dari kandang ayam dan kandang domba, serta dibersihkan juga irigasi kandang agar bisa lebih bersih lagi. Meskipun Halal Bihalal sekaligus acara bebersih kandang ini didatangi oleh beberapa staff Himaproter saja (sebagian masih berada di kampung halaman) , akan tetapi acara bisa berjalan dengan lancar dan menyenangkan walaupun belum dapat dihadiri oleh staff Himaproter 49 lainnya yang sedang menjalani KKP. 


Semoga tidak hanya pada acara Halal Bihalal saja kita dapat bersama kerja bakti untuk bebersih kandang, tetapi program bebersih ini bisa berjalan secara rutin demi keberlangsungan kandang tercinta kita ! Ahooy! 

















Minggu, 19 Juli 2015

Gerakan 1000 TELUR


KROTO


Lomba Fotografi Festival Ayam Pelung Nasional 2015


Tema               : Pesona Ayam Lokal Indonesia
Tingkat            : Nasional
Kategori          : 1. Siswa
                          2. Mahasiswa


Lomba fotografi merupakan salah satu rangkaian acara dalam kegiatan ini. Lomba ditujukan bagi para pecinta fotografi yang memenuhi kriteria yaitu foto sesuai dengan tema, teknis dasar terpenuhi yaitu focus dan exposure, dan kreativitas penyampaian ide dari tema yang diberikan. Tema yang akan diangkat dalam lomba fotografi ini adalah “Pesona Ayam Lokal  Indonesia”. Lomba fotografi ini bekerja sama dengan media partner yaitu Poultry dalam mempublikasikan kepada masyarakat serta Komunitas Fotografi di daerah Bogor. Perlombaan berlangsung selama pameran ayam hias dimulai hingga batas waktu yang telah ditentukan. Setelah itu, peserta lomba mengumpulkan hasil foto dalam bentuk softcopy kepada panitia. Penjurian dilakukan oleh Tim Komunitas Fotografi Bogor (KFB) dan Akademisi IPB. Pemenang akan diumumkan pada saat penutupan acara Festival Ayam Pelung Nasional dan hasil foto pemenang akan dipublikasikan di media partner dan dipajang dalam suatu pameran foto keanekaragaman ternak lokal Indonesia pada kegiatan Himaproter selanjutnya. Peserta yang ditargetkan dalam lomba fotografi ini yaitu berjumlah 30 orang.

Ketentuan Umum :
a.       Peserta lomba adalah perseorangan yang merupakan  siswa/i sekolah menengah atas atau mahasiswa/i perguruan tinggi se-Indonesia.
b.      Setiap peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 20.000,00(Dua Puluh Ribu Rupiah) per foto ke ATM BNI 0323249100 atas nama Dian Erma Waru Tidolf Sihite.
c.       Peserta wajib melakukan pengisian formulir pendaftaran pada bit.ly/FAPN2015a paling lambat tanggal 1 September 2015.
d.      Peserta wajib melakukan registrasi ulang di JHH IPB tanggal 5 September 2015 pukul 07.00 s/d 08.00 WIB dengan membawa KTP, KTM, dan bukti pembayaran uang pendaftaran.
e.       Peserta lomba dapat mengirimkan maksimal 3(tiga) foto sesuai dengan tema yang diberikan.
f.       Foto yang dilombakan belum pernah memenangkan lomba foto lainnya dengan tema sejenis dan sedang tidak diikutsertakan dalam lomba lainnya.
g.      Pengumpulan softcopy foto pada 5 September 2015 pukul 14.00 s/D 15.00 WIB kepada panitia.
h.      Panitia berhak mendiskualifikasi peserta sebelum dan sesudah penjurian apabila dianggap melakukan kecurangan.
i.        Sistem penjurian tertutup. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
j.        Hak cipta tetap berada di pihak peserta lomba. Namun Himaproter berhak menggunakan karya foto pemenang untuk keperluan non-profit seperti pameran foto sebagai media sosialisasi dan edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat.
k.      Para peserta dan pemenang lomba dapat didiskualifikasi bila tidak memenuhi salah satu atau beberapa ketentuan lomba.
l.        Pemenang lomba akan diumukan pada 6 September 2015 di website Himaproter IPB.


Ketentuan Khusus    :
a.       Tema yang diperlombakan adalah Pesona Performa Ayam Lokal Indonesia.
b.      Jenis ayam yang difoto adalah ayam pelung atau ayam ekor panjang yang dipamerkan dalam Festival Ayam Pelung dan Pameran Ayam Ekor Panjang IPB 2015.
c.       Foto yang diambil menggunakan kamera digital (DSLR, pocket). Tidak diperkenankan menggunakan perangkat nirkabel (kamera ponsel, tablet, dll).
d.      Waktu hunting adalah pukul 08.00 s/d 13.00 WIB.
e.     Foto langsung dikumpulkan kepada panitia di hari itu juga dalam bentuk softcopy paling lambat pukul 14.00 WIB.
f.       Masing-masing foto merupakan karya tunggal, bukan serial.
g.      Olah digital diperbolehkan, sebatas perbaikan kualitas foto (sharpening, cropping, color balance, level, dogde/burn, dan saturasi warna) tanpa mengubah keaslian objek foto. Tidak diperkenankan foto berupa kombinasi/hasil olahan dari beberapa file (montase).
h.      Tidak mengandung unsur SARA, pornografi, serta tidak menyinggung pihak manapun.
i.        Judul foto, nama peserta, nama sekolah atau perguruan tinggi peserta, nomor handphone, dan bukti pembayaran pendaftaran (dalam bentuk foto) dikumpulkan kepada panitia bersamaan dengan pengumpulan sofcopy.



                

P3 in action “COKU”


            COKU merupakan jajanan cokelat berisi kumbang Tenebrio molitor yang menjadi sebuah produk jajanan baru yang bernutrisi tinggi. Selain itu rasanya pun enak sekali, teksturnya renyah saat menggigit cokelat tersebut. Kumbang yang dijadikan isi dari cokelat tersebut tidak berbau dan bersih karena melalui proses pengolahan yang benar-benar higienis dan siap dijadikan bahan tambahan pada cokelat. Kandungan fosfor yang tinggi pada kumbang Tenebrio molitor bermanfaat bagi tulang dan gigi pada saat fase pertumbuhan anak-anak dan remaja. Keunggulan dari COKU ini selain mempunyai kandungan fosfor, kumbang ini termasuk kedalam hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai Food and Food masa depan, kumbang tersebut dapat menjadi substitusi penggunaan kacang mede pada cokelat yang biasa beredar di supermarket.

            COKU merupakan hasil karya dari PKM yang diketuai oleh Kiki Rizqi IPTP 49 periode 2013-2014. Sekarang COKU dialihkan ke HIMAPROTER khususnya divisi P3 untuk dilanjutkan produksinya. Sabtu tanggal 14, bulan maret divisi P3 berhasil membuat COKU. Kegiatan ini berjalan dengan lancar mulai dari pembelian bahan, pengolahan, dan pengemasan. COKU yang dibuat ada sekitar kurang lebih 180 buah dengan tiga varian rasa yaitu dark chocolate, chocolate and white chocolate. Tahap selanjutnya 180 buah COKU ini akan dipasarkan kepada civitas kampus dengan harga per satuannya @2500,-. Kegiatan COKU ini merupakan kegiatan berkala, apabila stock sudah habis maka produksi COKU akan dilanjutkan Saat ini COKU sudah tersedia di SEKRET HIMAPROTER.